Aqiqah Sebagai Sarana Mendekatkan Diri pada Allah

Aqiqah Sebagai Sarana Mendekatkan Diri pada Allah

Aqiqah adalah salah satu ibadah dalam agama Islam yang memiliki makna yang mendalam. Ibadah ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana berbagi rejeki terhadap sesama, namun juga sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Aqiqah merupakan proses penyembelihan hewan yang sudah ditentukan sebagai ungkapan syukur atas kelahiran seorang bayi, juga sebagai sarana berbagi keberkahan dengan sesama manusia. Artikel dari jasa aqiqah sukabumi ini akan coba membahas lebih lanjut tentang aqiqah dan maknanya dalam agama Islam.

Apa itu Aqiqah?

Aqiqah berasal dari bahasa Arab yang berarti ‘memotong’ atau ‘mengiris’. Ibadah ini dilakukan dengan mengurbankan hewan ternak, biasanya seekor kambing atau domba, sebagai bentuk syukur atas kelahiran seorang bayi.

Tradisi aqiqah ini merupakan sunnah Nabi Muhammad SAW, yang menunjukkan betapa pentingnya bagi seorang muslim untuk menjalankannya. Aqiqah disunnahkan untuk dilaksanakan pada hari ke-7 setelah kelahiran anak laki-laki, sementara untuk anak perempuan, ibadah ini dapat dilakukan pada hari ke-7 atau hari ke-14.

Tujuan dari Aqiqah

Tujuan utama dari aqiqah adalah sebagai tanda syukur kepada Allah SWT atas karunia berupa kelahiran seorang anak. Selain itu, aqiqah juga memiliki makna sosial yang kuat. Melalui aqiqah, keluarga yang lebih berkecukupan berbagi keberkahan dan rejeki dengan keluarga yang nasibnya kurang beruntung. Ini adalah bentuk dari amal kebaikan yang dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.

Manfaat dari Aqiqah

Penghormatan Terhadap Sunnah: Melaksanakan aqiqah adalah penghormatan terhadap sunnah Nabi Muhammad SAW. Dengan menjalankannya, seorang muslim mengikuti jejak dan contoh yang sudah diberikan oleh manusia terbaik yaitu Nabi Muhammad Rasulullah.

Berkah dan Keberkahan: Aqiqah dipercayai membawa berkah dan keberkahan bagi keluarga yang melaksanakannya. Keberkahan ini bisa berupa kesehatan, rejeki, dan kebahagiaan bagi anak yang baru lahir.

Kebaikan Sosial: Aqiqah adalah bentuk kebaikan sosial yang dapat membantu keluarga yang ekonominya kurang beruntung. Dalam ajaran agama Islam, berbagi dengan sesama adalah tindakan yang sangat dianjurkan dan senantiasa dicontohkan oleh rasul dan para sahabatnya.

Penyucian dan Penyempurnaan: Aqiqah juga dianggap sebagai tindakan penyucian dan penyempurnaan bagi bayi yang baru lahir. Dengan mengurbankan hewan, keluarga berusaha membersihkan dan melindungi si anak dari segala bentuk kejahatan.

Pelaksanaan Aqiqah

Pelaksanaan aqiqah terdiri dari beberapa langkah, antara lain:

Pemilihan Hewan: Keluarga memilih hewan yang akan dikurbankan. Biasanya, kambing atau domba adalah pilihan yang paling umum.

Penyembelihan: Hewan dipotong sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan dalam syariat Islam. Hewan tersebut kemudian dibagi menjadi tiga bagian: satu pertiga untuk anak yang baru lahir, satu pertiga untuk disumbangkan kepada fakir miskin, dan satu pertiga untuk keluarga yang melaksanakan aqiqah.

Penyumbangan: Bagian hewan yang disumbangkan kepada fakir miskin adalah bentuk berbagi keberkahan terhadap sesama. Ini adalah salah satu aspek sosial yang sangat penting dari pelaksanaan ibadah aqiqah.

Kesimpulan

Aqiqah adalah salah satu ibadah penting dalam agama Islam yang memiliki banyak makna. Ibadah ini mengajarkan kita untuk bersyukur atas kelahiran anak, mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW, berbagi dengan sesama manusia, dan mencari keberkahan dalam hidup.

Dengan melaksanakan ibadah aqiqah ini kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjalani ajaran agama Islam dengan lebih baik. Ibadah dalam hal ini adalah tindakan yang bermakna positif dalam perjalanan kehidupan seorang muslim dan keluarganya. Semoga bermanfaat.