Kiat Menyembuhkan Penyakit Kegagalan

sukses-gagalTidak ada manusia yang berkeinginan untuk gagal. Setiap manusia berpikir untuk menjadi pribadi yang berhasil. Sementara Anda berpikir untuk mencapai keberhasilan tersebut, pelajarilah manusia yang lain, baik yang berhasil maupun yang gagal.

Pelajarilah mereka lebih dalam, maka Anda akan menemukan bahwa orang yang tidak berhasil atau sukses menderita penyakit pikiran yang mematikan pikiran. Penyakit tersebut dinamakan penyakit dalih. Rata-rata orang pernah setidaknya menderita serangan ringan penyakit ini. Namun setiap orang yang gagal, telah mengidap penyakit ini dalam tahap lanjut.

Dalih akan memperlihatkan perbedaan antara orang yang berhasil dan orang yang gagal. Semakin berhasil seseorang, akan semakin kurang kecenderungannya dalam membuat dalih. Begitupun sebaliknya, semakin dekat seseorang pada kegagalan, semakin banyak dalih yang mampu ia ciptakan.

Setiap orang yang benar-benar sukses dan berhasil, tidak akan ditemukan dari mereka satu atau lebih dalih besar yang menyebabkan mereka bersembunyi dibelakangnya. Semua dalih bisa saja dibuat oleh orang yang sedang-sedang saja atau calon orang gagal, tapi tidak akan ditemukan dalam diri orang yang sukses.

gagal adalah sukses yang tertundaMengobati Penyakit Kegagalan

Layaknya penyakit, tidak akan pernah sembuh jika tidak diobati dengan cepat dan tepat. Pun dengan penyakit dalih atau kegagalan, penderita penyakit mental atau pikiran ini akan mencari alibi untuk membela dirinya supaya tidak kehilangan muka. Mereka mencari alasan yang tepat untuk dibenarkan dan dijelaskan kepada diri mereka sendiri dan orang lain mengapa mereka tidak juga maju-maju.

Setiap kali seseorang membuat dalih, dalih tersebut akan tertanam semakin dalam di alam bawah sadar mereka. Sesuatu yang ditanam secara berulang-ulang ke dalam pikiran, baik positif maupun negatif, akan mengakar semakin kuat.

Awalnya mungkin saja seseorang tersebut tau bahwa alibi yang dia buat hanyalah sebuah kebohongan, namun karena dilakukan secara terus menerus dia akan semakin yakin bahwa dalih atau alibi itu sepenuhnya benar. Itulah yang akan dia yakini sebagai alasan mengapa ia tidak berhasil seperti yang seharusnya.

Dalih dapat muncul dalam beberapa bentuk, seperti dalih kesehatan,dalih intelegensi, dalih usia dan dalih nasib. Oleh karena itu, sebagai langkah awal untuk kesuksesan Anda adalah dengan memberi obat atau vaksin terhadap penyakit dalih yang Anda derita.

1. Dalih Kesehatan

Dalih kesehatan paling sering dipilih seseorang untuk menyembunyikan dirinya. Dia berpikir bahwa suatu yang wajar jika dia tidak berhasil seperti orang lain karena dia sakit. Dia hanyalah korban dari dalih kesehatan, sehingga dia mengasihani dirinya sendiri.

Anda bisa lihat betapa banyak orang dengan kekurangan secara fisik, baik berupa penyakit ataupun cacat, tapi mereka dapat membuktikan bahwa mereka juga bisa berhasil. Pada dasarnya tidak ada manusia yang betul-betul sehat secara fisik, selalu ada bibit penyakit yang tertanam di dalam diri setiap individu.

Tergantung bagaimana cara orang tersebut memandang penyakitnya, apakah suatu hambatan yang akan menggagalkannya menjadi seorang yang berhasil, atau hanya sebagai suatu hal yang biasa dan wajar yang dialami oleh setiap orang yang hidup di dunia.

Seorang bijak pernah mengatakan bahwa, “satu tangan dengan sikap yang tepat jauh akan lebih baik dari pada dua tangan dengan sikap yang salah.”

2. Dalih Intelegensi

Tidak jauh berbeda dengan dalih kesehatan. Orang yang menggunakan intelegensi sebagai dalih atas kegagalannya hanyalah mencari tempat bersembunyi yang aman. Orang tersebut terlalu menganggap hebat otak orang lain dan meremehkan kekuatan otaknya sendiri.

Padahal yang penting  bukanlah seberapa kuat intelegensi yang Anda miliki tapi bagaimana Anda menggunakan sesuatu yang benar-benar Anda miliki.

3. Dalih Usia dan Nasib

Usia sering sekali menjadi penghambat seseorang untuk memulai sesuatu atau bertindak. Pemikiran yang mengatakan bahwa dirinya telah terlalu tua untuk memulai sesuatu tersebut dimulai dari pemasukan-pemasukan negatif yang dilakukan secara terus menerus ke alam bahwa sadar. Sehingga dia memandang usia selalu dari sisi negatif.

Mulailah dengan berpikir bahwa “saya masih muda” bukan “saya sudah tua.” Berlatihlah memandang ke depan dengan antusiasme dan perasaan muda. Hitung berapa banyak waktu produktif yang masih Anda miliki. Investasikan waktu masa depan Anda dengan melakukan apa yang benar-benar ingin Anda lakukan.

Semua orang yang berhasil, yang sukses dan naik hingga posisi tertinggi dalam profesinys, bukan disebabkan oleh nasib tapi karena mereka memiliki sikap yang unggul dan menggunakan pikiran sehat mereka dalam bekerja keras.

Semoga bermanfaat.